pertanian

Melihat Potensi Tanaman Padi Lanang-Wedok di Desa Ngasem

Pemerintah Desa (Pemdes) Ngasem Kecamatan Ngasem  Kabupaten Bojonegoro mendapat kunjungan dari Kelompok Tani dari Kecamatan Kunduran, Kecamatan Randublatung, Kecamatan Kedungtuban, Kecamatan Menden Kabupaten Blora Jawa Tengah, pada hari Sabtu,17/03/2018 sekitar pukul 10.00 WIB.

Kedatangan rombongan disambut baik oleh Kepala Desa bersama jajaran perangkat desa. Kunjungan kelompok tani dari Kabupaten Blora ini dalam rangka untuk ngudi kaweruh atau sinau bareng tentang potensi dan inovasi pertanian dan peternakan yang ada di Desa Ngasem.
Kepala Desa Ngasem saat berdiskusi dengan rombongan kelompok tani di Balai Desa
Sejumlah rombongan dipersilahkan duduk pada tempat yang sudah disiapkan, dengan duduk santai rombongan diajak diskusi bersama dengan melihat tampilan video tentang usaha kreatif yang ada di Desa Ngasem.

Selang beberapa saat,rombongan kelompok tani diajak untuk melihat potensi yang dimiliki oleh Desa Ngasem baik potensi pertanian maupun peternakan.

Seperti halnya potensi dibidang pertanian kini telah mencoba memulai terobosan baru yaitu menanam padi dengan jenis padi lanang-wedok.
Rombongan Kelompok Tani saat melihat tanaman padi lanang wedok 
Terlihat berbeda dari tanaman padi pada umumnya, padi jenis lanang-wedok ini memiliki ciri yang berbeda, padi lanang memiliki ciri tanaman padi lebih tinggi daripada padi wedok, cara tanamnya pun juga berbeda, untuk padi lanang ditanam terlebih dahulu hingga usia 12 hari, padi wedok baru ditanam.

Tanaman padi lanang-wedok ini masa panennya lebih lama dibanding tanaman padi pada umumnya, namun juga memiliki keunggulan yaitu harga padi lebih mahal yaitu Rp 14.000 per/kg dibanding harga padi pada umumnya hanya Rp.4.000 per/kg sedangkan padi jenis ini untuk biaya perawatannya pun dirasa cukup mahal. 
Foto bareng rombongan kelompok tani bersama Kepala Desa Ngasem

Tanaman padi lanag-wedok

Foto bersama Kepala Desa Ngasem

About Edy Supra Eko

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.