Bojonegoro

Semarak HUT RI Ke-72 Kartar Dusun Rambitan Dihibur Pagelaran Wayang

Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-72 Karang Taruna Dusun Rambitan Desa Mojodelik Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro menyelengarakan berbagai macam perlombaan. Diantaranya ada lomba makan krupuk, bola terong, memasukkan pensil dalam botol, gendong rinjing terbalik (Ibu-ibu) dan lomba rias dengan mata tertutup (Ibu-ibu).
Keseruan Lomba Makan Krupuk Anak-anak
Lomba dilaksanakan selama 5 hari yang dimulai pada tanggal 25 - 29 Agustus 2017 yang bertempat di halaman musholla RT.07 Dusun Rambitan, dalam pelaksanaanya dilakukan pada malam hari setelah sholat Isya'. Peserta yang ikut berpartisipasi untuk mengikuti lomba cukup banyak dan antusias, mulai dari anak-anak hingga Ibu-ibu, hingga tampak ramai dan meriah.

Atas partisipasi masyarakat dusun Rambitan dan dukungan dari Pemerintah Desa Mojodelik, serta Karang Taruna Tunas Harapan Desa Mojodelik kegiatan peringatan HUT RI ke-72 berjalan dengan baik dan lancar, semoga di tahun berikutnya bisa lebih meriah lagi.
Penyerahan Hadiah Lomba untuk anak-anak
Diakhir kegiatan perlombaan atau puncak acara yang dirangkai dengan pembagian hadiah lomba juga dihibur dengan pagelaran wayang dengan mendatangkan dalang cilik  yang berasal dari Desa Punggur Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro, dengan nama Ngesti Anggoro Adi atau akrab dipanggil Angga, dia masih duduk dibangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Purwosari Kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dengan keahlian yang dimiliki yaitu sebagai dalang, meski dibilang masih belajar namun ia sudah beberapa kali tampil dalam acara baik di desanya sendiri maupun di luar desa lainnya. Dalam memerankan wayang ia hanya bermodalkan hp sebagai instrumen gamelan untuk mengiringi wayang, tidak menggunakan alat Gong seperti pagelaran wayang pada umumnya, dan bahan wayang nya pun ia buat sendiri dari bahan kardus yang digambar menjadi sebuah bentuk wayang, cukup kreatif dan inovatif. Meski dengan keterbatasan alat yang dimiliki namun tidak menyurutkan niat dan usahanya untuk menjadi seorang dalang.
Pagelaran Wayang Dalang Anggara
Warga masyarakat pun merasa terhibur dengan pagelaran wayang di bawakan oleh dalang cilik tersebut, meski seiriing derasnya arus modernisasi, saat ini pagelaran seni wayang keberadaannya sudah cukup tertinggal, namun sebagai generasi muda harus cinta akan kesenian jawa khususnya kesenian wayang yang didalamnya mengandung nilai sejarah.

About Edy Supra Eko

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.